Tahun ini, Animus, mesin waktu yang menjadi ikonik dalam waralaba Ubisoft, membawa kita kembali ke Jepang abad ke-16 melalui petualangan epik dalam game Assassins Creed Shadows.
Dengan mengorbankan detil sejarah yang dalam, perjalanan ini akan membuka lembaran baru dari masa lalu yang mengesankan, memungkinkan pemain untuk menjelajahi kehidupan tokoh-tokoh menarik dari masa lalu yang belum pernah terungkap sebelumnya.
Dalam konteks yang memikat ini, kita akan terpikat oleh cerita seorang putri dari ninja terkenal, Fujibayashi Nagato. Petualangan ini menawarkan pandangan unik tentang kehidupan seorang wanita dalam dunia peperangan yang penuh dengan intrik dan bahaya.
Namun, tak hanya itu, dalam bayang-bayang sejarah Jepang yang memukau ini, terdapat protagonis kedua yang tak kalah menarik: seorang samurai asal Afrika bernama Yasuke.
Yasuke adalah figur sejarah yang menarik perhatian dunia sebagai samurai Hitam pertama di Jepang. Dalam game Assassins Creed Shadows, kita akan mengalami perjalanan hidupnya, menjelajahi peran yang jarang terlihat dalam narasi sejarah yang lebih umum.
Kehadiran Yasuke sebagai protagonis dalam game ini menghadirkan lapisan kedalaman baru dalam franchise Assassins Creed.
Melalui petualangan yang memikat, kita akan dapat memahami siapa sebenarnya Yasuke: seorang pria yang menemukan dirinya terjebak dalam dunia yang asing, tetapi dengan keberanian dan keterampilan samurainya, ia mengukir jalannya sendiri dalam sejarah yang penuh dengan intrik dan pertempuran yang epik.
Yasuke, Samurai yang Diakui
Sebelumnya, mungkin kamu telah menyaksikan Yasuke dalam seri anime milik Netflix yang bertajuk dengan namanya, atau mungkin Anda mengenalnya melalui penampilannya dalam permainan Nioh.
Namun, sedikit yang diketahui tentang kisah hidupnya sebelum dia mencapai puncak ketenaran sebagai seorang samurai, termasuk nama asli yang disandangnya sebelum menerima nama ‘Yasuke’ saat dia tiba di Jepang.
Para sejarawan menduga bahwa asal-usul Yasuke berawal dari Afrika Barat. Menurut teori yang disampaikan oleh Thomas Lockley, salah satu penulis buku African Samurai: The True Story of Yasuke, a Legendary Black Warrior in Feudal Japan, Yasuke mungkin telah dijadikan budak dan diperdagangkan sejak masa kecilnya.
Meskipun detail historis tentang perjalanan hidupnya dari Afrika agak kabur, beberapa akademisi meyakini bahwa dia meninggalkan tanah kelahirannya sebagai seorang tentara bayaran.
Perubahan hidup besar bagi Yasuke terjadi ketika ia bertemu dengan Alessandro Valignano, seorang misionaris Yesuit Italia yang kemudian akan mempekerjakannya sebagai pengawal. Valignano tengah merencanakan perjalanan menuju Jepang yang pada waktu itu sedang dilanda perang saudara, sehingga ia membutuhkan perlindungan ekstra.
Keduanya tiba di Jepang pada tahun 1579, pada periode yang bertepatan dengan awal cerita dalam game Assassins Creed Shadows, dan sosok tinggi dan gagah dari prajurit Afrika itu segera menarik perhatian penduduk setempat.
Dalam catatan harian yang bertanggal tahun itu, seorang samurai bernama Matsudaira Ietada mencatat, “Dia memiliki tinggi 6 shaku 2 sun [sekitar 6 kaki, 2 inci]… kulitnya hitam seperti arang.” Selama dua tahun berikutnya, Yasuke aktif membantu Valignano dalam berbagai misi sebagai seorang Yesuit.
Namun, pada tahun 1581, saat dalam perjalanan menuju Kyoto, takdir prajurit Afrika itu akan berubah selamanya, mengukir namanya dalam sejarah yang abadi. Gimana ini game Assassins Creed Shadows? Mantap bukan?
BACA JUGA:
- Detail Baru Spin-off Game Control Diungkap Remedy
- Game The Witcher 3 Berhasil Dimainkan Gamer di HP
- 4 Fakta Karakter Nemesis, Bos Ikonik di Seri Resident Evil
Jangan sampai ketinggalan berbagai informasi mengenai video game terkini hanya di GamerNesia.com!
Sumber: https://www.ubisoft.com/en-us/game/assassins-creed/shadows