Bermain game, meskipun sering dianggap hanya sebagai hiburan semata, sebenarnya memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan. Meskipun pandangan umum menganggap bahwa bermain game merugikan kesehatan, penelitian menunjukkan sebaliknya.
Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai lembaga, bermain game memiliki beberapa dampak positif bagi kesehatan. Salah satu manfaat utamanya adalah meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik, serta memperbaiki kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas. Aktivitas ini juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati dengan melepaskan endorfin.
Tidak hanya itu, bermain game juga dapat menjadi sarana sosialisasi yang efektif, terutama bagi mereka yang sulit berinteraksi secara langsung. Melalui game daring, individu dapat membentuk hubungan sosial baru dan merasa lebih terhubung dengan komunitas yang memiliki minat yang sama.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa bermain game tidak hanya sekadar menghibur, tetapi juga memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan secara keseluruhan. Inilah tiga manfaat bermain game menurut para ahli yang bisa kalian ketahui.
1. Seperti Melakukan Kardio Ringan Hingga Sedang
Penggemar FIFA diharapkan untuk merasa bangga dengan temuan ini, yang mengungkap dampak positif game tersebut terhadap kesehatan pemainnya. Sebuah penelitian mendalam telah menjelajahi efek yang ditimbulkan FIFA terhadap kesejahteraan fisik dan mental para pemainnya, dan hasilnya sungguh membanggakan.
Para peneliti dengan cermat menganalisis perubahan dalam tekanan darah, tingkat kecemasan, dan detak jantung sebelum, selama, dan sesudah pertandingan.
Temuan utama dari penelitian ini adalah penurunan signifikan dalam tingkat kecemasan setelah pemain selesai bermain. Bahkan lebih menarik, selama sesi bermain, pemain mengalami peningkatan tekanan darah dan detak jantung, menyerupai reaksi tubuh saat melakukan latihan kardiovaskular.
“Bermain melawan lawan yang sebelumnya tak dikenal secara nyata meningkatkan tingkat kegembiraan, dan setiap gol yang dicetak melawan lawan dalam permainan tersebut secara nyata mempengaruhi detak jantung,” ujar peneliti.
2. Kemampuan Kognitif Bisa Meningkat
Terlepas dari persepsi umum yang menganggap bermain game hanya memberikan dampak negatif, penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ini sebenarnya dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan mental, terutama pada anak-anak. Selain itu, bermain game juga memiliki potensi untuk meningkatkan responsivitas anak-anak terhadap stimulus eksternal.
Namun, yang lebih menarik adalah bahwa temuan ini menyangkal klaim bahwa bermain game dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik pada anak-anak. Sebaliknya, bermain game telah terbukti meningkatkan kinerja belajar mereka dan secara tidak langsung memperbaiki kemampuan kognitif.
Meskipun bermain game dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan kognisi anak-anak, para peneliti menekankan pentingnya membatasi waktu yang dihabiskan untuk aktivitas ini.
Bermain game secara berlebihan dapat mengakibatkan dampak negatif yang sudah banyak dikenal, seperti penurunan produktivitas dan gangguan tidur.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan dampak positifnya, disarankan agar anak-anak menyelesaikan pekerjaan rumah mereka terlebih dahulu sebelum bermain game, dan memastikan bahwa waktu yang dihabiskan untuk bermain game tetap dalam batas yang wajar dan seimbang dengan kegiatan lainnya.
3. Mengurangi Rasa Sakit Anak Pengidap Kanker
Kanker adalah salah satu penyakit yang menakutkan bagi manusia karena dampaknya yang menghancurkan. Banyak ilmuwan dan profesional kesehatan berusaha keras untuk menemukan obat yang efektif untuk melawan penyakit ini. Pasalnya, pengidap kanker sering kali mengalami penderitaan fisik yang luar biasa.
Salah satu penelitian yang menarik adalah penggunaan video game sebagai metode terapi bagi anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker. Penelitian ini dilakukan oleh tim di Rumah Sakit Universitas La Paz di Madrid. Hasilnya sungguh mengejutkan.
Mereka menemukan bahwa anak-anak yang terlibat dalam bermain video game memerlukan dosis obat penghilang rasa sakit yang lebih rendah setelah menjalani sesi kemoterapi mereka.
Penelitian ini diberi judul “The Association Between Pain Relief Using Video Games and an Increase in Vagal Tone in Children With Cancer: Analytic Observational Study With a Quasi-Experimental Pre/Posttest Methodology.”
Dari 20 partisipan anak yang terlibat dalam penelitian ini, ditemukan bahwa mereka mengalami perubahan yang signifikan setelah bermain game saat menjalani prosedur kemoterapi. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak ini menggunakan sekitar 20% lebih sedikit morfin setelah bermain video game.
BACA JUGA:
- Detail Baru Spin-off Game Control Diungkap Remedy
- Game The Witcher 3 Berhasil Dimainkan Gamer di HP
- 4 Fakta Karakter Nemesis, Bos Ikonik di Seri Resident Evil
Menanggapi temuan ini, Dr. Mario Alonso Puig mengungkapkan, “Ketika seorang anak terlibat dalam permainan yang mereka sukai, proses berpikir yang menyakitkan, rasa sakit, dan kecemasan bisa berhenti sama sekali.”
Hal ini menyoroti potensi video game sebagai alat yang efektif dalam mengurangi penderitaan fisik dan mental bagi anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker.
Jangan sampai ketinggalan berbagai informasi mengenai video game terkini hanya di GamerNesia.com!